Pesawaran (KASTV )- Grup WhatsApp Forum Grup Diskusi (FGD), yang bertujuan menjadi wadah berbagi informasi dan diskusi konstruktif, menuai sorotan karena tindakan admin yang dianggap kurang bijak dalam mengelola keanggotaan. Beberapa anggota mengeluhkan dikeluarkan dari grup tanpa penjelasan, meskipun tidak melanggar aturan yang telah disepakati.
Grup ini memiliki pedoman yang menekankan pentingnya menjaga adab, sopan santun, serta berbagi informasi yang bermanfaat bagi kemajuan Kabupaten Pesawaran dan Provinsi Lampung. Dalam pengantar grup disebutkan, *"Mari kita kedepankan adab, etika, norma serta sopan santun berkomunikasi untuk kehidupan sosial yang damai. Mari saling asah, asih, dan asuh."jelas admin.
Namun, insiden pengeluaran anggota tanpa sebab yang jelas bertentangan dengan semangat tersebut. Tindakan semena-mena semacam ini tidak hanya menimbulkan ketidakpuasan, tetapi juga berpotensi merusak atmosfer inklusif yang diharapkan dari grup.
**Kebutuhan Dialog Terbuka**
Para pengamat menilai bahwa langkah yang lebih bijaksana adalah menyelesaikan masalah melalui dialog terbuka. Dengan cara ini, admin dapat menjelaskan norma yang diharapkan, sementara anggota mendapatkan kesempatan untuk memahami kesalahan jika ada. Pendekatan empatik ini tidak hanya mendidik, tetapi juga mempererat rasa kebersamaan di antara anggota grup.
Selain itu, tindakan sepihak dapat menciptakan kesan otoriter dan menghambat keberagaman pendapat, yang seharusnya menjadi kekuatan dari forum diskusi. Oleh karena itu, penting bagi admin untuk lebih bertanggung jawab dan transparan dalam setiap keputusannya.
"Menuju Grup yang Lebih Positif"
Menjaga suasana grup yang kondusif memerlukan keseimbangan antara penegakan aturan dan penghormatan terhadap hak anggota. Dengan mengutamakan diskusi dan mendengarkan aspirasi anggota, grup FGD diharapkan dapat menjadi ruang diskusi yang sehat dan produktif, sesuai dengan visi awalnya untuk pembangunan Pesawaran dan Lampung.
Langkah ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas diskusi, tetapi juga memastikan bahwa setiap anggota merasa dihargai dan termotivasi untuk berkontribusi. Admin diharapkan dapat menjadi teladan kebijaksanaan dalam mengelola dinamika grup ini. (Tim)