Pesawaran (KASTV)- Isbah Cholib, seorang tokoh yang kritis terhadap isu politik lokal dan salah satu keturunan sekaligus utusan Patih Batin Purba Menanga, angkat bicara mengenai polemik keabsahan ijazah calon kepala daerah Aries Sandi.
Sebagai perwakilan Kesebatinan Marga Menanga, Isbah Cholib menegaskan bahwa Aries Sandi lebih baik memberikan klarifikasi daripada mundur dari pencalonannya.
Isbah Cholib, menolak keras penggunaan gelar adat untuk kepentingan politik, mengingatkan bahwa prinsip utama Kesebatinan Marga Menanga adalah menjaga martabat tanpa campur tangan politik praktis.
"Tuntutan agar Aries Sandi mundur adalah langkah yang kurang bijaksana sebelum ada verifikasi sahih. Klarifikasi adalah langkah yang lebih terhormat," ujarnya.
Ia mengingatkan bahwa Kesebatinan Marga Menanga tidak mengizinkan pemangku adat atau individu dengan gelar adat untuk menggunakan status tersebut dalam urusan politik praktis.
"Sebagai utusan Patih Batin Purba Menanga, saya menekankan bahwa gelar adat harus dijaga dari kepentingan politik demi keluhuran budaya dan kearifan lokal," lanjutnya.
Menurutnya, Aries Sandi harus diberi ruang untuk membuktikan keabsahan ijazah yang dipermasalahkan dan meluruskan isu ini di hadapan publik.
"Klarifikasi ini penting agar masyarakat mengetahui fakta yang sebenarnya. Aries Sandi juga harus memiliki hak membela diri sebelum dihakimi," tambah Isbah yang juga keturunan kakhya singa berata kalianda ini.
Di akhir pernyataannya, Isbah Cholib mengajak masyarakat untuk tetap cerdas dan tidak mudah terpengaruh oleh opini yang dapat memecah belah masyarakat adat dan politik di Pesawaran.
"Kesebatinan kami berdiri di atas prinsip netralitas dan keluhuran adat. Maka, isu keabsahan ijazah ini harus diselesaikan secara transparan, tanpa campur tangan politik yang menyudutkan salah satu pihak," pungkasnya. (Azir)