BEKASI - Sejumlah
orang tua murid di SMAN 1 Babelan, Kabupaten Bekasi, mendesak Kepala Dinas
Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat untuk mencopot kepala sekolah SMAN 1 Babelan,
Woro Sawitri. Desakan ini muncul setelah adanya keluhan terkait dugaan pungutan
sejumlah uang yang dianggap memberatkan..
Menurut informasi yang dihimpun, pihak sekolah meminta
kontribusi keuangan dari siswa dengan rincian Rp200 ribu untuk program
Adiwiyata, Rp100 ribu untuk kesehatan, Rp300 ribu untuk ekstrakurikuler, Rp500 ribu
untuk pengembangan mutu, dan Rp2,2 juta untuk program studi kampus ke
Yogyakarta dan ini telah terealisasi pada saat bulan Mei 2024 yang lalu.
Salah satu orang tua murid yang enggan disebutkan namanya
mengungkapkan kekecewaannya.
"Kami merasa terbebani dengan pungutan-pungutan ini,
apalagi tidak semua orang tua mampu secara ekonomi. Kalau benar untuk
pendidikan, kenapa tidak transparan atau dikomunikasikan lebih awal?"
katanya, Senin
(25/11/2024).
Selain itu, sejumlah orang tua juga mempertanyakan dasar
hukum pungutan tersebut. Mereka menilai bahwa hal ini bertentangan dengan
prinsip pendidikan gratis yang dijanjikan pemerintah untuk jenjang SMA negeri.
"Kami meminta Kadisdik Jawa Barat turun tangan,
mencopot kepala sekolah, dan segera melakukan investigasi menyeluruh atas
dugaan pungutan liar ini. Kalau tidak, kepercayaan terhadap sistem pendidikan
akan terus menurun," tegas seorang orang tua murid lainnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Humas SMAN 1 Babelan, Kostaria Panjaitan
belum memberikan tanggapan resmi terkait tuduhan ini. Namun, beberapa sumber di
lingkungan sekolah menyebut bahwa pungutan tersebut dimaksudkan untuk mendukung
program-program peningkatan kualitas sekolah dan siswa.
Kadisdik Jawa Barat diharapkan segera memberikan pernyataan
resmi dan langkah konkret terkait masalah ini. Jika terbukti adanya pungutan
yang tidak sesuai aturan, maka tindakan tegas, termasuk pemberhentian kepala
sekolah, menjadi tuntutan utama masyarakat.
Kasus ini mencerminkan pentingnya transparansi dalam
pengelolaan dana di lembaga pendidikan negeri. Tidak hanya mencoreng reputasi
sekolah, dugaan ini juga menjadi tamparan bagi upaya pemerintah dalam menjamin
akses pendidikan yang adil dan berkualitas.
Bahkan, untuk kegiatan yang akan datang khusus untuk siswa
murid kelas 12 telah dirapatkan dengan rincian sebagai berikut :
Poin Hasil Rapat Hari ini terkait Keuangan
Career day 300 ribu.
Kesehatan 100 ribu
Kesiswaan 100 ribu
Pengembangan Mutu 300 ribu
Buku Kenangan 300 ribu
Bimbel Persiapan PTN 500 ribu (Bagi yang mau)
Pelepasan dan Wisata Budaya ke Bandung 1.3 juta
Total 2.9 juta
Dan, parahnya lagi ada anjuran kepada orangtua siswa murid
oleh pihak sekolah agar tidak menshare hasil rapat dengan orangtua murid siswa
kelas 12 kepada pihak lain dengan alasan kuatir disalahgunakan.
"Bpk ibu terima kasih sudah menghadiri rapat hari ini ,
dan klu rincian ini mohon utk tidak d sehare kemana mana ya cukup utk kebutuhan
informasi kita saja d grub ini , kwatir
ada di luar menyalahgunakan nya(
emoyticon maaf), " demikian pesannya.