Pesawaran (KASTV)- Sejumlah jamaah solawatan dan masyarakat mengungkapkan kekecewaannya setelah acara salawatan yang digelar di Lapangan Desa Roworejo, Kecamatan Negri Katon, Kabupaten Pesawaran pada Jumat malam (22/11/2024), diselingi kegiatan kampanye pasangan calon (paslon) nomor 2, Nanda dan Antonius.
“Saya kecewa. Kami datang untuk bersolawat, bukan menghadiri kampanye politik,” ujar salah satu jamaah yang enggan disebutkan namanya.
Menurut keterangan beberapa jamaah, acara yang awalnya dikira murni kegiatan keagamaan ternyata disusupi agenda politik. Hal ini memicu sejumlah jamaah untuk meninggalkan lokasi sebelum acara selesai. Bahkan, saat Nanda hendak menyampaikan pidatonya di atas panggung, beberapa suara gumaman terdengar dari arah jamaah yang menunjukkan ketidakpuasan mereka.
“Awalnya kami tidak tahu ini acara politik. Setelah sadar ini kampanye, banyak yang kecewa dan memilih pulang,” kata seorang jamaah lainnya.
Kejadian ini memunculkan aksi spontan dari sebagian jamaah yang justru meneriakkan dukungan kepada calon lain, yakni Arisandi, paslon nomor 1. Beberapa suara bahkan terdengar mengomentari langkah panitia yang dinilai tidak transparan dalam mengemas acara.
Sementara itu, panitia acara belum memberikan pernyataan resmi terkait kritik yang disampaikan oleh jamaah. Kegiatan salawatan yang dibarengi kampanye ini menuai kritik luas karena dianggap mencampurkan aktivitas keagamaan dengan politik praktis.
“Kalau acaranya murni keagamaan, pasti jamaah tetap bertahan sampai akhir. Tapi ini malah diselipkan kampanye. Kami merasa tertipu,” tutur salah satu warga.
Acara tersebut awalnya direncanakan sebagai kegiatan keagamaan untuk mempererat silaturahmi. Namun, adanya unsur politik praktis dinilai mencederai niat mulia dari kegiatan tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi dari paslon nomor 2 maupun panitia penyelenggara terkait tudingan dari jamaah yang kecewa atas pengemasan acara. (Tim)