JAKARTA - Founder LQ Indonesia Lawfirm, Alvin Lim mengatakan, bahwa Proyek Strategis Nasional (PSN) PIK 2 merupakan contoh konsep pembangunan kota global dan masa depan yang memiliki dampak positif pada sektor pariwisata.
Selain itu, proyek pengembangan PIK 2 juga membuka
ribuan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia. Terutama untuk warga
sekitar.
Apalagi proyek pembangunan ini tidak bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), melainkan menggunakan dana dari
pihak swasta melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
"Jadi PSN PIK 2 dampak positifnya kalau kemarin
Said Didu selalu bilang yang jelek-jelek saya kasih tahu teman-teman ya,
pertama adalah PSN PIK 2 ini akan menargetkan wisatawan baik wisatawan lokal
maupun wisatawan luar negeri, kita selalu ngomong devisa kita keluar, devisa
kita keluar, ini PIK 2 sekarang mau bawa devisa masuk ke Indonesia," jelas
Alvin Lim dalam videonya di akun YouTube Quotient TV.
"Kedua pembangunan PIK 2 akan membawa tenaga kerja
sebanyak 6.235 tenaga kerja langsung dan 13.550 tenaga kerja tidak langsung.
Dan saya bikin podcast ini untuk mencerdaskan bangsa dan masyarakat," sambungnya.
Sebelumnya, Said Didu sempat melontarkan pernyataan
kalau pembangunan kawasan PSN PIK 2 dapat merusak alam. Menanggapi hal
tersebut, Alvin Lim menegaskan bahwa apa yang dibilang oleh Said Didu salah
besar.
"Said Didu bilang pembangunan kawasan PSN PIK 2 ini
merusak alam, kawasan PSN pik 2 ini akan dibuat kawasan multi cultural, akan
dibikin menjadi kawasan pusat wisata sehingga mereka (pihak swasta) akan
mengucurkan dana untuk bikin fashion PIK 2 ini bagus," jelas Alvin Lim.
Tak hanya itu saja, pembangunan kawasan PSN PIK 2 ini
juga memiliki dampak positif pada perputaran ekonomi daerah.
"Jadi pendapatan yang didapat dari pembangunan PIK
2 adalah pendapatan asli daerah karena masuk ke situ ada di Jakarta dan Banten
kedua daerah tersebut tentu akan diuntungkan," ujar Alvin Lim.
Untuk diketahui, perencanaan pengembangan proyek dengan
lahan seluas 1.755 hektar telah dikaji. Adapun rinciannya pertama, pengembangan
baru berkonsep Eco-Park (Taman Bhineka) yang akan mengusung keragaman religi
dan sikap toleransi di Indonesia.
Kedua, wisata safari sebagai destinasi wisata alam yang
dapat diakses oleh umum, serta fasilitas penunjang yang diperlukan untuk
mempermudah wisatawan untuk berkunjung, termasuk hotel, restoran dan fasilitas
lain. Ketiga, lapangan golf dirancang untuk dapat mengakomodir standar 27 holes
dengan skala design bertaraf internasional.
Keempat, wisata mangrove sebagai destinasi wisata alam
yang berbasis pesisir pantai, termasuk safari mangrove dan taman rekreasi keluarga,
serta kebun binatang berhabitat mangrove.
Kelima, sirkuit internasional untuk menyasar segmen
pecinta otomotif dan direncanakan racing berskala nasional dan internasional
sebagai magnet segmen otomotif. Kemudian keenam, ekowisata yang mencakup resort
bertemakan pesisir pantai, taman terbuka dan tertutup dengan target segmen
wisata ekowisata.