Desa Tukum Lumajang Jadi Lokasi Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2024

Desa Tukum Lumajang Jadi Lokasi Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2024

 


Lumajang (KASTV) – Desa Tukum menjadi tuan rumah perayaan Hari Disabilitas Internasional pada Minggu (22/12/2024). Acara ini dihadiri oleh sekitar 200 penyandang disabilitas serta 50 tamu undangan, termasuk PJ Bupati Indah Wahyuni, perwakilan dari Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, Polsek dan Koramil Tukum, Baznas, Lazismu, serta ketua Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) dari Surabaya dan Banyuwangi, bersama para relawan.

Ketua PPDI, Ali Muslimin, dalam sambutannya, menyampaikan rasa terima kasih kepada para undangan yang telah mendukung terlaksananya acara ini. Ia juga menginformasikan bahwa setelah pelantikan anggota PPDI pada 11 Desember, kegiatan pertama yang dilakukan adalah bakti sosial berupa operasi katarak untuk warga Lumajang di RS Citra Medika Mojokerto.

Kepala Desa Tukum, Santo, mengungkapkan rasa bangga karena desa ini dipilih menjadi lokasi peringatan atas inisiatif teman-teman disabilitas. Ia menuturkan bahwa sejak menjabat sebagai kepala desa, pihaknya telah sering bekerja sama dengan PPDI, termasuk dalam acara musik yang melibatkan anggota disabilitas berbakat. Hal inilah yang menurutnya membuat Tukum menjadi pilihan untuk perayaan tahun ini.

Dalam pesannya, Santo berharap agar para penyandang disabilitas tetap semangat meski memiliki keterbatasan fisik. Ia menekankan pentingnya menjaga solidaritas dalam organisasi dan menjadi individu yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

PJ Bupati Indah Wahyuni juga turut berpartisipasi dengan memotong tumpeng bersama tamu undangan serta melantik beberapa anggota PPDI. Ia kemudian menyerahkan bantuan berupa sembako, fasilitas olahraga, dan sarana tenis meja kepada penyandang disabilitas yang hadir.

Dalam sambutannya, Indah Wahyuni mengucapkan selamat Hari Disabilitas Internasional, sembari menegaskan bahwa penyandang disabilitas bukan sekadar objek belas kasihan. Menurutnya, mereka memiliki hak yang sama untuk memperoleh akses, mengembangkan potensi, dan berkontribusi dalam berbagai aspek kehidupan. "Mereka adalah mitra yang setara dan dapat menjadi penggerak perubahan dengan sedikit dukungan pada area tertentu," ujarnya.

Indah Wahyuni menekankan pentingnya peran penyandang disabilitas dalam membangun masa depan yang bersih dan berkelanjutan. Dalam pesannya, ia menyampaikan tiga poin utama:

1.      Promosi Kepemimpinan
Indah menyoroti pentingnya memberikan ruang lebih luas bagi penyandang disabilitas untuk memimpin, mengambil keputusan, dan berperan aktif dalam membentuk masyarakat yang inklusif. Penyandang disabilitas memiliki potensi yang sama dengan yang lain untuk terlibat dalam proses pembangunan, bersama pemerintah dan berbagai pihak lainnya.

2.      Lingkungan Inklusif
Pemerintah memiliki tugas utama memastikan lingkungan yang ramah dan dapat diakses oleh penyandang disabilitas. Lingkungan inklusif ini merupakan kunci agar mereka dapat berpartisipasi secara penuh dalam kehidupan bermasyarakat.

3.      Peningkatan Partisipasi
Kesempatan harus diberikan kepada penyandang disabilitas untuk terlibat aktif dalam pengambilan keputusan, baik di tingkat lokal maupun nasional. Hal ini akan memperkuat partisipasi mereka dalam membangun masa depan yang inklusif dan berkelanjutan.

Indah Wahyuni menegaskan bahwa perhatian terhadap tema ini merupakan langkah penting menuju masyarakat yang inklusif dan berkeadilan.

Di akhir acara, Ketua Panitia, Dedy, yang didampingi istrinya, mengungkapkan rasa syukurnya atas terselenggaranya peringatan Hari Disabilitas Internasional. Ia merasa senang karena acara ini menjadi momen untuk berkumpul dengan teman-teman penyandang disabilitas dari seluruh Kabupaten Lumajang, meskipun jumlah yang hadir baru sekitar 200 orang dari total sekitar 4.500 penyandang disabilitas yang terdata di wilayah tersebut.

Dedy juga menyampaikan harapannya agar ke depannya setiap desa dapat mengadakan kegiatan diskusi ramah disabilitas. Ia berharap langkah ini dapat dimulai dari Desa Tukum, yang selama ini dikenal memiliki kepala desa yang sangat peduli terhadap penyandang disabilitas. "Semoga data dan program serupa dapat diterapkan di desa-desa lainnya di sekitar Tukum, mengingat rata-rata setiap desa memiliki sekitar 200 penyandang disabilitas," tuturnya.

Jurnalis: Diana

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال