Antara Trump dan Prabowo

Antara Trump dan Prabowo



Oleh: Muslim Arbi- Direktur Gerakan Perubahan dan Koordinator Indonesia Bersatu

 

Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memiliki sejumlah kesamaan serta perbedaan menarik. Prabowo resmi dilantik sebagai Presiden RI pada 20 Oktober 2024, sementara Trump memulai masa jabatannya sebagai Presiden AS pada 20 Januari 2025. Dengan demikian, Prabowo lebih dahulu menjabat selama tiga bulan dibandingkan Trump.

 

Dari sisi usia, keduanya juga memiliki kemiripan. Trump berusia 78 tahun, sedangkan Prabowo lebih muda, yakni 73 tahun. Meski sama-sama sudah berusia lanjut, keduanya berusaha mengoptimalkan masa pemerintahan mereka dengan gaya yang unik masing-masing.

 

Prabowo kerap menyampaikan berbagai gagasan dalam pidatonya, baik sebelum maupun setelah menjabat. Namun, keberhasilan ide-ide tersebut akan diuji oleh rakyat. Jika tidak ada hasil nyata, masyarakat dapat menganggapnya sebagai janji kosong. Di sisi lain, Trump menghadapi sejumlah kontroversi hukum, termasuk rencana kebijakannya yang kontroversial, seperti mengambil alih wilayah tertentu.

 

Survei menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap Prabowo mencapai lebih dari 80%. Meski begitu, ada sejumlah pihak yang tetap merasa kecewa, terutama terkait susunan kabinet yang masih didominasi oleh tokoh-tokoh dari era Jokowi. Jabatan strategis seperti Panglima TNI, Kapolri, dan Jaksa Agung juga masih dijabat oleh figur-figur era pemerintahan sebelumnya.

 

Isu lain yang mencuat adalah rilis dari OCCRP yang mengungkap bahwa mantan Presiden Jokowi masuk dalam daftar finalis pemimpin dunia dengan dugaan korupsi dan pelanggaran HAM. Tuntutan agar Jokowi dan keluarganya diadili terus bergema di dalam negeri, bahkan beberapa pihak mendesak hukuman mati bagi Jokowi.

 

Di sisi lain, dalam 100 hari pertama pemerintahannya, Prabowo mulai mengambil langkah, seperti memerintahkan pembongkaran pagar laut oleh TNI AL dan Kementerian KKP. Namun, soal sengketa di Natuna Utara, Prabowo dianggap tunduk pada pengaruh Tiongkok, termasuk dalam konteks BRICS.

 

Sementara itu, Trump langsung mengambil langkah tegas begitu dilantik, membatalkan sejumlah kebijakan pendahulunya, Joe Biden, dengan slogan America First. Salah satu sikap yang paling menonjol adalah penolakannya terhadap isu LGBT dan transgender, dengan menegaskan hanya ada dua jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan. Hal ini bertolak belakang dengan kebijakan pro-LGBT di era Obama dan Biden.

 

Sayangnya, di Indonesia, isu LGBT tampak belum menjadi perhatian utama pemerintah, meski mayoritas penduduk Indonesia adalah Muslim dan dasar negara mencerminkan nilai Ketuhanan Yang Maha Esa.

 

Publik mencermati bahwa Trump berhasil mengubah arah kebijakan AS dengan cepat, sedangkan Prabowo masih terlihat berada dalam bayang-bayang kebijakan Jokowi. Diharapkan Prabowo dapat mengambil pelajaran dari Trump dengan menerapkan prinsip Indonesia First dan kembali ke semangat asli UUD 1945 untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi selama satu dekade terakhir.

 

Selamat kepada Trump atas pelantikannya, dan selamat pula kepada Presiden Prabowo Subianto. Semoga keduanya dapat membawa perubahan positif bagi negara masing-masing.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال