Keterlaluan, Raffi Ahmad tercyduk lagi: Flexing Mobil Pribadi dikawal PatWal ?

Keterlaluan, Raffi Ahmad tercyduk lagi: Flexing Mobil Pribadi dikawal PatWal ?


Opini oleh: Dr. KRMT Roy Suryo, M.Kes*)

TERWELU, alias Keterlaluan. Kalau Rabu pekan lalu, 08/01/25 Raffi Ahmad (RA) dituduh telah berbohong oleh Peter Frans Gontha (PFG), mantan Dubes Polandia, karena RA keukeuh beralasan yang tidak masuk akal saat Mobil mewah Pribadinya yang berukuran bongsor, Lexus LX-600 -yang ditempel Nomor VVIP khusus "RI 36"- dikatakannya "kosong, hanya mengambil berkas" saat tertangkap Kamera Amatir dari atas Jembatan Penyeberangan Jalan Protokol Jendral Sudirman Jakarta.


PFG sangat yakin bahwa Mobil warna hitam senilai lebih dari Rp 3,5 Milyar tersebut tidaklah kosong sebagaimana alasan RA, karena Patwal motor besar yang dikendarai Brigadir DK tampak berkendara sambil meliuk-liuk (baca: menghalau kendaraan lain) bahkan sempat menunjuk-nunjuk Mobil Alphard Silver Bird, namun dikatakannya sedang "memisah pertengkaran antara Alphard tsb dengan mobil lain" (?). Dalam postingannya PFG rupanya memiliki data pendukung lain, karena dia juga meyakini schedule RA "dari utara ke selatan" saat insiden yang Viral tsb.


Dengan insiden yang sangat memalukan untuk seorang Pejabat Negara setingkat Menteri tersebut, karena menurut Peraturan Presiden No 137 Th 2024 yang baru diteken JokoWi hari Jumat 18/10/24, artinya hanya 2 (dua) hari sebelum Lengser, alias sama saja dengan Perpres ini merupakan "Bom Waktu" bagi Presiden Prabowo Subianto yang harus menjalankannya. Karena praktis seorang "Utusan khusus" seperti RA ini berhak mendapatkan hampir semua fasilitas seperti Menteri (Rumah, Mobil, Gaji + Berbagai tunjangan dsb), kecuali hanya Pensiun saja yang tidak dapat.


Bisa dibayangkan bagaimana "boncos"-nya Anggaran Negara yang sudah defisit saat ini masih dibebani dengan banyaknya Utusan Khusus yang sebenarnya saling tumpang tindih Tupoksinya dengan Memteri / Wamen bahkan selevel DirJen / Deputi saja. Belum lagi Anggaran harus difokuskan kepada Program Makan Bergizi Gratis yang tanpak saling sengkarut pelaksanaannya dilapangan, sampai-sampai ada usulan penggunaan dana Zakat segala. Meski sangat tidak diharapkan, sudah ada Insiden keracunan 40 siswa di Sukoharjo juga saat MBG Ini kemarin.


Kembali pada kasus RA, seharusnya pasca kejadian Mobil RI 36 yang sangat memalukan kemarin, dia mestinya lebih berhati-hati dan jaga sikap selanjutnya di masyarakat, setidaknya untuk memperbaiki citranya yang sudah menjadi "bahan rujakan" oleh Masyarakat. Apalagi Netizen +62 memang dikenal gercep saat menemukan hal-hal yang tidak benar, utamanya menyangkut kelakuan para Pejabat Negara yang menikmati fasilitas yang dibiayai oleh Uang Rakyat.


Lihat saja kasus Akun KasKus "Fufufafa" yang postingannya mayoritas menghina Pak Prabowo dan keluarganya, mas Anies Baswedan, dsb hingga melakukan pelecehan terhadap belasan aetis, utamanya Syahrini. Identitas Fufufafa ini berhasil dibongkar tuntas oleh BIN (= Badan Intelijen Netizen), sampai tercapai keakurasian 99,9% tidak terbantahkan secara teknis (hanya tinggal secara yuridis dan politis saja ditunggu keberanian DPR/MPR memakzulkannya). Barusan juga dibongkar jejak digital StafSus Menkomdigi yang barusan dilantik, Rudi Sutanto alias Rudi Valinka yang akun X / Twitter-nya @kurawa 11-12 alias sekolam dengan Fufufafa soal Hatespeech hingga SARA-nya.


Sekarang Netizen juga yang jeli untuk mengkritisi tingkah polah sang Utusan khusus bidang Generasi Muda dan Pekerja Seni ini, bahkan lebih fatal dari kasus Patwal RI 36 sebelumnya. Bagaimana tidak, karena jika kemarin Patwal tsb -meski disebut "berulah", apalagi katanya hanya mengawal Mobil Mewah Kosong- dalam kasus terbaru ini PatWal yang seharusnya digunakan hanya untuk tugas-tugas kedinasannya, terekam secara Audio dan Visual dimanfaatkan oleh RA untuk hanya memgawal pamer Mobil Pribadinya yamg samasekali tidak ada hubungannya dengan Tupoksinya sebagai seorang Pejabat yang dibiayai menggunKan Uang Rakyat tersebut.


Kejadiannya terekam jelas dalam Video YouTube yang (Lucunya) diposting sendiri secara official di Kanal RANS Entertaintment pada hari Minggu 12/01/25 lalu dengan Judul "Raffi bikin panas Andre Taulany!!! Bawa Mobil Baru langsung parkir didalem Garasi Papalova!!" :  youtu.be/ZOqzaDdnyxQ Video yang berdurasi 11-menit 56-detik ini jelas-jelas tidak menunjukkan Aktivitas kedinasan RA namun malah bersifat "Fleksing" alias Pamer barang mewah secara berlebihan, apalagi tanpak menggunakan PatWal. Jadi disini jelas ada Tindakan yang bermasalah: Selaku Pejabat Negara: Fleksing dan Memanfaatkan Fasilitas Patwal yang seharusnya untuk Kedinasan / Tugas Negara dengan tidak semestinya.


Detailnya dalam Video tersebut terdapat dalam menit ke-7'17" hingga menit ke-7'59" dimana sangat jelas terdengar saat RA menyopiri Mobil Barunya (Suzuki Jimny JB-74 5-pintu seharga 1/2 Milyar) bunyi nada "Pulsar" / tet-tot-tet-tot dari Sirene Whellen milik PatWal didepannya. Bukti tak terbantahkan terdapat pada menit ke-8'00" hingga 8'02", meski hanya sekitar 2 detik saja, namun terekam jelas Motor PatWal mengawal didepan mobil RA yang Sirenenya terdengar jelas sebelumnya tersebut. Catatan: Bukti Video dari YouTube resmi ini telah dianalisis secara ilmiah dan tidak ada Dubbing (penambahan suara) ataupun Insert Editing gambar, sehingga dipastikan Asli sesuai kondisi faktual peristiwanya saat direkam.


Kesinpulannya, Sebagainana Judul diatas, Kelakuan RA yang melekat jabatan Utusan khusus Presiden ini sangat tidak bisa dibenarkan: Hanya mau Fleksing Mobil Barunya beberapa menit saja, karena hanya "mau ngasih tahu kalau punya mobil" (menit 8'30") harus dikawal menggunakan PatWal yang merupakan Fasilitas Negara yang dibayar dengan Uang Rakyat. Sebaiknya jika Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Bp. LetJend AM Putranto kemarin bisa menegur Menkomdigi karena sembarangan melantik BuzzerRp penghina Pak Prabowo sebagai StafSus, maka seharusnya RA ini dilakukan hal yang sama atau bahkan "di-Miftah-kan" seperti usulan Netizen yang marak di Social Media. Teguran keras juga bisa dilakukan oleh SesKab Mayor Teddy sebenarnya, apalagi sebelumnya RA juga sudah ditegur saat kasus PatWak RI 36 ... Mengapa tidak ?

.

)* Dr. KRMT Roy Suryo, M.Kes - Pemerhati Multimedia, Telematika, AI & OCB Independen - Jakarta, 18 Januari 2025

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال