Korupsi sebagai Akar Masalah Utama

Korupsi sebagai Akar Masalah Utama



Opini oleh Kwik Kian Gie - Mantan Menteri Koordinator di Era Gus Dur dan Menteri Bappenas di Era Megawati

 

Pendekatan dalam Pemberantasan Korupsi

1. Pemberantasan Korupsi yang Bersifat Represif

Langkah represif melalui Polri, Kejaksaan, dan KPK selama ini belum menciptakan efek jera yang signifikan. Justru sebaliknya, jumlah kasus korupsi dan besarnya nilai kerugian akibat korupsi terus meningkat, bahkan hingga memengaruhi stabilitas moneter melalui praktik seperti pencetakan uang palsu.

 

Oleh karena itu, pemberantasan korupsi yang represif harus tetap diperkuat tetapi dilengkapi dengan strategi pencegahan. Pencegahan ini bisa dilakukan dengan membentuk lembaga khusus, baik terpisah maupun di bawah KPK.

 

2. Pencegahan Korupsi Melalui Reformasi Organisasi

 

Upaya pencegahan hanya bisa berhasil di dalam organisasi birokrasi yang dirancang secara optimal berdasarkan penelitian mendalam. Langkah-langkah utamanya:

  • Wawancara menyeluruh terhadap pimpinan organisasi untuk memahami tujuan strategis organisasi.
  • Penyusunan struktur organisasi oleh para ahli, yang disesuaikan dengan tujuan strategis.
  • Penempatan pegawai berdasarkan meritokrasi, dengan mempertimbangkan pengetahuan, pengalaman, dan martabat mereka di masyarakat.

 

Prinsip utama yang harus dipegang adalah “Structure follows Strategy” (struktur mengikuti strategi). Kesalahan umum yang sering terjadi adalah kebalikannya, yaitu menyusun struktur organisasi terlebih dahulu sebelum menentukan tujuannya (“Strategy follows Structure”), yang menyebabkan birokrasi tidak efisien.

 

3. Pendapatan ASN yang Layak

Untuk mencegah korupsi, pendapatan bersih Aparatur Sipil Negara (ASN) harus ditentukan dengan jumlah yang sangat layak, sesuai pengetahuan, pengalaman, dan kedudukannya di masyarakat. Hal ini bertujuan agar ASN memiliki penghidupan yang bermartabat dan tidak tergoda untuk korupsi.

 

Setelah langkah-langkah di atas dilaksanakan dan korupsi tetap terjadi, pelaku harus dihukum mati sebagai upaya terakhir. Hukuman mati ini harus dilakukan dengan cara yang memberikan efek jera terbesar tetapi tetap meminimalkan rasa sakit, seperti melalui injeksi atau guillotine. Eksekusi dilakukan secara terbuka di ruang publik untuk menegaskan keseriusan pemberantasan korupsi.

 

Pemberantasan korupsi membutuhkan pendekatan terpadu: kombinasi tindakan represif, pencegahan berbasis reformasi organisasi, dan pembenahan sistem penggajian ASN. Jika langkah-langkah tersebut tidak cukup, hukuman mati bisa menjadi solusi untuk memberi efek jera yang nyata.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال