KEBUMEN (KASTV) - Aksi berbagi kembali dilakukan, seorang pengusaha yang dikenal memiliki jiwa sosial tinggi yang juga tokoh Kebumen Sugeng Budiawan menggelar kegiatan bakti sosial berupa pembagian sembako kepada warga yang membutuhkan dalam menyambut Tahun Baru Imlek 2576 (2025 Masehi), Rabu (29/1/2025).
Seorang
penerima bantuan yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan rasa terima
kasihnya. “Bantuan ini sangat berarti
bagi kami,” ujarnya
dengan penuh syukur.
Sugeng
Budiawan berharap kegiatan ini dapat menginspirasi
masyarakat untuk lebih peduli dan saling berbagi. Menurutnya, kegiatan
sosial seperti ini bukan hanya sekadar memberikan bantuan, tetapi juga menjadi momen untuk mempererat silaturahmi dan
membangun rasa kebersamaan di lingkungan sekitarnya.
Setelah
kegiatan pembagian sembako, Sugeng Budiawan bersama Santoso Budiawan juga mengadakan open house untuk merayakan Tahun
Baru Imlek. Acara yang digelar di kediamannya ini dihadiri oleh keluarga
besar, kerabat, kolega bisnis, serta para tetangga.
Suasana
hangat dan penuh keakraban terasa dalam acara tersebut. Para tamu undangan
menikmati berbagai hidangan khas Imlek
sambil berbincang dan berbagi kebahagiaan.
Dalam
sambutannya, Sugeng Budiawan menyampaikan bahwa acara ini adalah bentuk rasa
syukur atas rezeki yang telah ia terima. Ia juga menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan keluarga, kerabat, dan
masyarakat sekitar.
"Saya sangat bersyukur atas apa yang telah saya capai. Open house
ini adalah cara saya berbagi kebahagiaan dengan orang-orang terdekat," ujarnya.
Sugeng
berharap kegiatan positif ini bisa menginspirasi pengusaha lain di Kebumen untuk turut berbagi dengan
sesama. Ia meyakini bahwa semakin banyak berbagi, semakin besar pula berkah
yang akan diterima.
"Saya berharap di tahun-tahun mendatang, saya bisa terus berbagi
kepada mereka yang membutuhkan. Selamat merayakan Tahun Baru Imlek 2576, semoga
kita semua diberikan keberkahan dan kebahagiaan," tutupnya.
Dalam
situasi di mana APBN menjadi tulang punggung ekonomi, penting untuk mencari
sumber pendanaan alternatif agar program strategis seperti Swasembada Pangan dan MBG tetap berjalan tanpa membebani
anggaran negara.
Sementara Santoso memberikan saran untuk bisa dipertimbangkan antara lain
dengan Kemitraan
Publik-Swasta, Pemberdayaan BUMDes dan
Koperasi, Optimalisasi
Pajak dan Retribusi Daerah dan
Dukungan Filantropi dan CSR
“Kemitraan Publik- Swasta artinya Pemerintah bisa menggandeng sektor swasta untuk
mendanai dan menjalankan sebagian proyek., Pemberdayaan
BUMDes dan Koperasi artinya meningkatkan peran ekonomi desa dalam
mendukung swasembada pangan secara mandiri, Optimalisasi
Pajak dan Retribusi Daerah artnya tanpa
menaikkan tarif, pemerintah bisa memperbaiki sistem pemungutan pajak agar lebih
efisien. Sedangkan dukungan filantropi dan CSR artinya mengajak
dunia usaha untuk berkontribusi dalam program sosial, termasuk sektor pertanian
dan pangan,” jelasnya.
“Kami juga menyampaikan Selamat kepada Ibu Liliz dan Pak Zaeni sebagai Bupati
dan Wakil Bupati Kebumen terpilih. Tantangan besar ada di depan, terutama dalam
membangun ekonomi daerah berbasis
pariwisata, pertanian, dan industri kreatif,” ujarnya.
Keberlanjutan program ini akan sangat bergantung pada partisipasi aktif
masyarakat dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Forkompinda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah).
“Selama Komunitas Sedulur Kebumen tetap solid dan
responsif terhadap kebutuhan sosial, program ini bisa terus berjalan. Agar lebih efektif, mungkin bisa
dipertimbangkan skema kolaborasi dengan
pemerintah daerah, misalnya melalui program CSR perusahaan atau dana
hibah dari APBD. Dukungan
dari organisasi sosial, relawan, dan
dunia usaha akan menjadi kunci keberlanjutan program ini, ungkapnya, Kamis (30/1/2025).
Reporter: Evie