Bangkit Melawan Pengkhianatan! Sebuah Refleksi atas Kepemimpinan yang Merusak Negara

Bangkit Melawan Pengkhianatan! Sebuah Refleksi atas Kepemimpinan yang Merusak Negara

Opini oleh: E Susan - Pemerhati 

Sulit dibayangkan bagaimana seorang tukang kayu seperti Mulyono bisa mendapat kesempatan menjadi presiden. Namun, alih-alih menggunakan posisinya untuk membangun bangsa, ia justru menghancurkan negeri ini. 

Segala aspek kehidupan—hukum, demokrasi, dan tatanan sosial—dibalikkan tanpa ampun. Bahkan, ia tanpa rasa malu memperlihatkan niat buruknya, seolah menertawakan penderitaan rakyat yang semakin sulit.

Bagi Mulyono, yang terpenting adalah memastikan keluarganya mendapat posisi strategis. Seolah berpikir, "Mumpung berkuasa, manfaatkan kesempatan ini!" Ia tanpa ragu menempatkan anak dan menantunya di jabatan penting, sementara para oligarki ia kendalikan demi kepentingan pribadi. 

Tidak berhenti di situ, Mulyono juga mengangkat orang-orang yang rela tunduk dan menjadi alat kekuasaannya, memperparah korupsi serta merampas kekayaan negara.

Orang-orang yang dipilihnya bukan berdasarkan kompetensi, melainkan karena kepentingan pribadi dan loyalitas buta. Akibatnya, kesejahteraan rakyat semakin terabaikan. 

Sebagian besar masyarakat hanya diberikan bantuan sosial (bansos) yang sebenarnya tak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Padahal, hak rakyat jauh lebih besar daripada sekadar bantuan sesaat yang hanya mampu menunda kesulitan mereka.

Lebih menyedihkan lagi, para pengkhianat dan perampok negeri ini justru bangga dengan kebebasan yang mereka dapatkan melalui aturan-aturan yang dibuat oleh Mulyono.

Mereka tidak sadar bahwa tindakan mereka akan merugikan anak cucu mereka sendiri. Tak terhitung berapa banyak dana yang mengalir ke kantong Mulyono, keluarganya, serta kroni-kroninya dari para oligarki.

Mulyono merasa dirinya kuat dan kebal hukum karena kekayaan yang ia kumpulkan dari para elite dan koruptor. 

Namun, rakyat yang masih memiliki akal sehat harus bangkit melawan! Kita tidak boleh membiarkan negara ini terus hancur. Hukum harus ditegakkan, dan para pengkhianat serta perampok kekayaan negara harus diadili. Tidak boleh ada lagi yang kebal hukum.

Saat ini kita mungkin masih bisa tersenyum, tetapi bagaimana dengan generasi mendatang? 

Apakah mereka masih bisa menikmati negeri ini jika terus dikuasai oleh pengkhianatan dan keserakahan? Kini saatnya bangkit, melawan, dan menegakkan keadilan demi masa depan yang lebih baik!
Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال