JAKARTA – Direktur Eksekutif Political and Public Policy
Studies (P3S), Jerry Massie, memperkirakan akan muncul pihak-pihak yang
berpotensi mengkhianati pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Ia menilai hal
ini terkait dengan adanya sejumlah polemik dalam kabinet yang dipicu oleh
beberapa menteri yang diduga merupakan loyalis Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.
Menurut Jerry, figur-figur tersebut dapat menjadi hambatan bagi kabinet
Merah Putih di bawah kepemimpinan Prabowo. "Saya yakin akan ada
pengkhianat di kabinet Prabowo, terutama dari orang-orang yang merupakan kaki
tangan Jokowi," ujarnya
Kamis (6/2/2025).
Jerry menyebut beberapa nama, seperti Ketua Projo (Pro Jokowi) Budi Arie,
Ketua Joman (Jokowi Mania) Imanuel Ebenezer, serta dua menteri favorit Jokowi,
yaitu Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan Menko PMK Pratikno, yang berpotensi
menjadi penggerak konflik dalam pemerintahan Prabowo.
"Nama-nama seperti Budi Arie, Imanuel Ebenezer, serta Bahlil dan
Pratikno, saya yakin bisa menjadi batu sandungan bagi pemerintahan
Prabowo," ungkap Jerry.
Ia juga memprediksi bahwa kebijakan-kebijakan kontroversial yang muncul
belakangan ini kemungkinan diambil tanpa persetujuan langsung dari Prabowo,
sebagai bentuk pembangkangan. Menurut Jerry, sejumlah kebijakan tersebut
bertentangan dengan visi Prabowo yang pro rakyat kecil.
"Mungkin saja menteri-menteri loyalis Jokowi membuat kebijakan di luar
arahan Presiden Prabowo," jelasnya.
Jerry mengungkapkan bahwa salah satu contohnya adalah polemik mengenai
proyek pagar laut sepanjang 30,16 kilometer di Tangerang dan Bekasi, yang sudah
mendapatkan Surat Hak Guna Bangun (SHGB) dan Surat Hak Milik (SHM).
Selain itu, kebijakan Bahlil Lahadalia mengenai larangan penjualan gas LPG 3
kg di tingkat pengecer juga menciptakan kekacauan di masyarakat. Kebijakan
tersebut menyebabkan antrean panjang hingga membahayakan warga yang membutuhkan
gas subsidi.
Menurut Jerry, situasi ini menunjukkan bahwa menteri-menteri yang berasal
dari era Jokowi tidak mampu bekerja maksimal di bawah kepemimpinan Prabowo.
"Inilah hasilnya ketika Bahlil diangkat menjadi Menteri ESDM padahal dia
bukan seorang ahli di bidang tersebut," pungkasnya, seperti dilansir KBA News.