Pesawaran (KASTV)- Banjir melanda di Desa Sukajaya Lempasing, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, Sabtu (21/02/2025) malam.
Bencana tersebut dipicu oleh hujan deras yang mengguyur wilayah Teluk Pandan sejak pukul 20.00 WIB, dan puncaknya terjadi pada pukul 23.00 WIB.
Hujan yang tiba-tiba dan intensitasnya yang tinggi membuat air menggenang dengan cepat, menjadikan suasana di desa seakan diliputi oleh ketakutan dan kecemasan.
Bapak Uci (55), salah satu warga Perum Waway, mengungkapkan, "Tumben rumah saya dimasukin air setinggi paha. Air ini tumpahan dari sebelah pak, biasanya tidak seperti ini," tuturnya.
Raut wajahnya terlihat cemas, mencerminkan beban emosional yang dihadapi saat menyaksikan rumahnya terendam.
Hujan deras yang tidak berhenti terus meluapkan kenangan pahit sebelumnya ketika bencana serupa melanda, merusak barang-barang berharga dan mengganggu kehidupan sehari-hari keluarganya.
Melihat tetangga-tetangganya yang juga terjebak dalam kepanikan, ia merasakan kepedihan kolektif yang menyatukan warga desa, terasa seperti sebuah ujian kesabaran yang harus dilewati bersama-sama.
Menurut informasi yang didapat media ini dari warga sekitar, banjir seperti ini bukanlah hal baru. Sudah menjadi langganan, "Ini kejadian banjir memang sudah sering. Tapi ini yang paling parah. Jadi kalau curah hujan tinggi, pasti banjir. Nah, kalau perumahan Sukajaya Darat kebanjiran, pasti airnya tumpah ke sini," pungkasnya.
Pengalaman pahit ini telah di mana mereka belajar untuk bersatu menghadapi setiap ancaman yang datang, sambil berharap ada solusi jangka panjang untuk masalah banjir yang sudah mengganggu kehidupan mereka selama bertahun-tahun.
Beberapa tetangga mulai bergegas mengevakuasi barang-barang penting mereka, sementara yang lainnya membantu satu sama lain untuk mengangkat barang-barang dari genangan air.
Suasana yang biasanya dipenuhi dengan tawa dan keceriaan kini tidak lebih dari naluri bertahan hidup, ketika warga berjuang melawan arus banjir yang tidak mengenal lelah.
Di antara kerumunan, terdengar teriakan dan seruan saling menyemangati, menunjukkan bahwa di tengah situasi yang berat ini, masih ada harapan dan rasa saling percaya di antara mereka.
Keceriaan biasanya terlihat di halaman-halaman rumah kini tergantikan oleh suara gemuruh air dan kekhawatiran tentang apa yang akan terjadi selanjutnya. Anak-anak yang biasanya bermain di luar, kini hanya bisa melihat dari jauh dengan wajah penuh kecemasan, berharap situasi ini segera berakhir.
Kenangan akan hari-hari cerah seolah sirna dalam sekejap, digantikan oleh sebuah ketidakpastian yang menghantui pikiran banyak orang.
Kepala Desa Sukajaya Lempasing, Edy Susanto, sudah memerintahkan kepada kepala Dusun untuk memonitor di wilayahnya masing-masing.
"Hal ini tidak hanya untuk memastikan keselamatan warga tetapi juga untuk segera menyiapkan langkah-langkah darurat. Ia menekankan pentingnya persiapan dan koordinasi,"ucapnya.
Dalam Pantauan awak media ini sampai jam 1.00 WIB, masih curah hujan tinggi, enam (6) Dusun yang parah, Dusun 03 Batu Menyan, Dusun 05 Perumahan Sukajaya Darat, Dusun 02 Aryo Jipang, Dusun 06 Sukabumi 1 dan Dusun 01 Sukajaya Induk. (Azir)