Kasus perundungan di SDN 3 Sidokare Closing, Apresiasi Terhadap Dinas Pendidikan Bekerja Cepat untuk Penyelesaian

Kasus perundungan di SDN 3 Sidokare Closing, Apresiasi Terhadap Dinas Pendidikan Bekerja Cepat untuk Penyelesaian

Sidoarjo, KASTV - Kamis, 20/2/2025 Demi kebahagiaan dan masa depan sang anak, seorang ibu rela berjuang agar hak -haknya diperhatikan, seperti yang dilakukan oleh Dk yang merupakan Ibu dari korban perundungan atau bullying yang terjadi di SDN Sidokare 3, Kecamatan Sidoarjo Kota, kini mendapat perhatian  dan atensi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo.

Untuk diketahui sesuai dengan pemberitaan yang beredar terdahulu bahwa kasus dugaan kasus perundungan di SDN 3 Sidokare yang menjadi korban Mawar (nama samaran). Sehingga tidak mau bersekolah, bahkan sampai ibunya rela harus berjuang agar anaknya bisa bersekolah lagi.

"Ketika anak saya bawa ke psikiater RS. dr. Ramelan Surabaya melalui saran teman, secara bertahap kepada dokter yang menanganinya anak saya mulai mau bercerita telah mengalami perundungan di lingkungan sekolahnya,"urainya.

Upaya DK membawa putrinya ke Psikiater rumah sakit tidak sia -sia karena sehari sebelumnya Bunga mengatakan tidak mau lagi masuk sekolah ketika diantar di gerbang sekolah. DK heran dan merasakan sepertinya ada sesuatu yang sedang dialami putrinya, yang hanya takut untuk menceritakan apa yang dialaminya selama di sekolah, ketika dibujuk sang ibu untuk berterus terang.

Dk menyinggung terkait dengan pemanggilan dari dinas Pendidikan Sidoarjo, Ia juga menceritakan dengan poin -poin dan langkah -langkah yang di ambil sama pihak dinas pendidikan terkait dengan permasalahan anaknya yang menjadi korban perundungan atau bullying di sekolah tempat anaknya menuntut ilmu.

"Tapi intinya anak saya sudah nyaman sekarang, semenjak saya pindahkan ke Sekolah swasta anaknya sekarang terlihat lebih bersemangat dan berbeda dengan hari -hati kemarin, intinya saya hanya ingin yang terbaik buat anak saya, ini kan bagian dari edukasi dan pembelajaran agar jangan sampai ada korban -korban lainnya," tuturnya.

Saat awak media berupaya untuk konfirmasi dan klarifikasi ke Pihak Dinas pendidikan Kabupaten Sidoarjo diterima oleh Tirto Adi selaku Kepala Dinas Kabupaten Sidoarjo bersama dua orang staffnya Kabid Mutu pendidikan Netty dan Kasie Pembinaan karakter dan peserta didik Lisa Kartika Wati diruang kerjanya Selasa, 18/2/2025. Dalam kesempatan itu Tirto Adi mengatakan terkait kasus perundungan tersebut sudah ditindak lanjuti dengan mengirimkan tim untuk melakukan investigasi dilapangan, bahkan pihak dinas melalui Netty dan Lisa sudah memanggil pihak kepala sekolah dan orang murid. Dan biar nanti Kabibnya yang menjelaskan terkait permasalahan ini.

"Dalam hal ini kami selalu terbuka dan kalau memang ada masalah ya pastinya kita akan tindak lanjuti, apalagi yang ada hubungannya dengan dunia pendidikan yang ada korelasinya dengan kepala sekolah dan tenaga pendidik serta anak didik, buat teman -teman media kalau pun persoalannya mengerucut pada penyelesaian mohon kiranya janganlah diperbesar agar tidak melebar kemana -mana, mengingat media merupakan mitra, dan tujuan sama -sama mencerdaskan masyarakat, kehidupan dan berbangsa," urainya.

Lebih lanjut kata Tirto Adi kalaupun persoalan itu tidak bisa selesai, semuanya butuh proses, yang pasti kita pihak Dinas harus tahu persis akar permasalahannya. Tidak bisa serta merta mengingat itu semuanya butuh keterangan pihak -pihak terkait, tergantung tingkat permasalahannya dan juga dibutuhkan saksi -saksi agar dalam bertindak dan mengambil keputusan tidak ada pihak -pihak yang dirugikan.

"Yang jelas kita tidak mentolerir apapun bentuknya terkait dengan perundungan atau bullying di sekolah,  pastinya kita akan tindak dengan tegas, karena itu bagian dari tugas Kami selaku Dinas Pendidikan, untuk kasus perundungan yang terjadi di SDN 3 Sidokare sudah ada penyelesaian, biar nanti Bu Netty dan Bu Lisa yang menjelaskan," jelas Tirto.

Dalam kesempatan itu Bu Netty menyampaikan poin -poin terkait dengan pertemuan yang melibatkan kepala Sekolah SDN 3 Sidokare dan Ibu Korban, yang jelas pihak dinas pendidikan mengakomodir apa yang menjadi harapan dan keinginan orang tua korban, bahkan ibu korban telah mengambil keputusan untuk anaknya pindah ke sekolah swasta. Mengingat anaknya sudah dua bulan tidak bersekolah tapi pihak sekolah selalu memberikan materi agar anaknya tidak ketinggalan mata pelajaran.

"Kita sudah memanggil orang tua korban dan Kepala Sekolah SDN 3 Sidokare, adapun dalam pertemuan tersebut sudah ada semacam kesepakatan, mengingat orang tua korban ingin agar anaknya pindah sekolah, pastinya kita support dan terkait dengan mekanisme dan aturannya yang pasti kita akan akomodir, begitu juga dengan dapodiknya," kata Bu Netty.

Bu Netty juga memberikan apresiasi terhadap ibu korban, mengingat begitu gigihnya berjuang demi anaknya agar bisa bersekolah, salah satunya dengan konsultasi ke pihak -pihak terkait dan mengandeng Guru TK nya dahulu untuk memberikan materi agar tidak ketinggalan materi pelajaran. Dengan keputusan yang diambil ibu korban pastinya pihak dinas Pendidikan akan mengawal persoalan ini hingga tuntas.


Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال