Muna (KASTV) - Skema maling teriak maling di dunia pendidikan kembali menampakan sosoknya, dimana oknum Kepala Sekolah SD Negeri 2 Watopute di Duga merubah nama di data dapodik, agar Oknum Guru Honorer yang di perjuangkanya masuk dalam data tersebut.
Sebut saja namanya NN, menyampaikan keluh kesahnya bahwa dirinya mengajar di kelas E (Perumpamaan) sementara untuk data di dapodik namanya berbeda di ganti oleh nama lain.
"Aku ngajarnya di kelas .. kok data dapodiknya bukan nama aku," tulis di chat WhatSapp
Untuk memperjuangkan haknya, Guru yang di duga telah di KKN haknya oleh Kepsek, mengambil langkah-langkah persuasif untuk meyelesaikan persoalan ini, hanya saja si Kepala Sekolah selalu menghindar untuk di temui.
Mirisnya lagi, saat pihak Dinas telah memperbaiki kekeliruan itu, Berselang sehari data itupun kembali lagi seperti semula, hak Guru tersebut kembali acuhkan.
Ketua Forum Pemerhati Pendidikan Sulawesi Tenggara Laode Zulfakar Mantan Presma Universitas Haluoleo menyampaikan kekesalanya jika hal ini benar terjadi, dan meminta kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Muna untuk segera mencopot oknum Kepala Sekolah tersebut dari jabatanya.
"Pendidikan adalah Sakral, bagi orang-orang yang berilmu, bukan tempat bersanda gurau dan kucing-kucingan," imbuhmya
"Mencerdaskan anak bangsa kita perlu guru dan jika benar persoalan tersebut, saya rasa Dinas Pendidikan Kabupaten Muna tidak perlu ragu untuk mengganti Kepala Sekolah tersebit"," ucap Zulfakar
"Saya akan dalami hal ini, jika benar terjadi saya akan lansung laporkan ke pihak yang bertanggung jawab, bisa jadi di dalamnya ada unsur KKN," jelasnya
"Saya berharap persoalan ini segera di selesaikan jika tidak saya dengan ratusan personil akan turun ke Dinas Pendidikan Kabupaten Muna, untuk segera mencopot ASN yang diduga terlibat KKN" harap Zulfakar
Zulfakar menambahkan, bukan hanya itu, adanya isu pembangunan pagar yang anggaranya di petik dari sumbangan para guru di sekolah tersebut kembali menjadi pertanyaan.
"Aneh juga, pembangunan pagar masih perlu sumbangan para guru,🤦♀️🤦♀️ dimana angaran DAK dan Dana, ??," tanyanya
"Saya akan coba dalami,," pungkasnga
"Kita tau sendiri, Bupati terpilih paling sayang dengan ASNnya, hak-hak ASN menjadi Prioritas, bagaimana jika Beliau mengetahui pembangunan pagar masih di kutip dari uang Guru," tutupnya
Dari hasil penelusuran media ini mencari tau kedudukan Kepsek untuk konfirmasi, kalimat Lontang dan lotang terus berkumandang,
Dari hasil penelusuran tahap demi tahap, akhirnya nomor Kepsek di temukan, saat di monfirmasi persoalan terbut, Oknum Kepsek tidak memberikan kawaban
(redaksi)