Maraknya Peredaran Oli Palsu di Jawa Timur, AMI Pertanyakan Terkait Kinerja Pertamina

Maraknya Peredaran Oli Palsu di Jawa Timur, AMI Pertanyakan Terkait Kinerja Pertamina

Surabaya, KASTV -Tidak bisa dielakan, oli palsu memang menjadi momok merugikan bagi pengguna kendaraan di Indonesia. Kerusakan pada mesin tentunya jadi dampak terbesar dari akibat penggunaan oli palsu, tentunya banyak sebagian besar masyarakat awam mengalami kerusakan pada kendaraannya pasca mengganti oli.

Meski aparat hukum telah tegas  untuk menindaklanjuti permasalahan ini, namun masih ada saja oknum-oknum yang memanfaatkan ketidak tahuan pengguna terkait perbedaan antara oli palsu dan asli. 

Salah satunya seperti yang terjadi di Lamongan, ada salah satu distributor yang ditengarai menjual dan mengedarkan oli palsu dengan merk ternama yakni Pertamina.Melihat fakta yang terjadi dan jelas -jelas  merugikan masyarakat dan negara ini, Aliansi Madura Indonesia (AMI) geram dengan mendatangi kantor Pertamina untuk menanyakan kenapa tidak ada langkah yang dilakukan oleh Pertamina selaku pemilik brand.

Karena selama ini Pertamina hanya melakukan sosialisasi untuk dapat membedakan oli palsu dengan yang asli, tanpa adanya bukti untuk memberantas peredaran oli palsu.

"Kami sangat kecewa dengan pihak Pertamina, karena jika memang ada satu bukti saja Pertamina melakukan langkah menempuh jalur hukum atas permasalahan ini, saya pastikan oknum yang berani memalsukan oli palsu ini akan tidak berani mengolahnya lagi," tandas Baihaki (3/2) saat menemui staf Pertamina Regional Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus.Tidak hanya menyampaikan permasalahan tersebut, bahkan AMI juga memberikan sample sebanyak 24 botol oli palsu yang didapatkan dari hasil investigasi di lapangan dengan membeli di salah satu toko distributor terbesar di Lamongan.

Mendengar apa yang disampaikan oleh Aliansi Madura Indonesia, pihak Pertamina melalui Fany selaku Humas Regional Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus baru tahu  terkait dengan  permasalahan ini, karena menurutnya pihak Pertamina sudah sering melakukan sosialisasi kepada masyarakat selaku konsumen untuk lebih jeli dalam membeli oli asli.

"Kami baru mendengar permasalahan ini, untuk itu kita akan melaporkan permasalahan ke atasan, untuk sample yang diberikan kepada kami ini, terindikasi palsu karena di dalam barcode yang tertera nomornya semuanya sama, untuk itu kita akan lebih mendalami permasalahan ini dengan mengambilnya untuk kita lakukan pengujian lebih lanjut," ujar Fany.(Arju Herman)


Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال