Oknum Polisi di Kota Kendari Sultra, Diduga Terima Pungli Dari Warung Makan Depan Kampus Uho

Oknum Polisi di Kota Kendari Sultra, Diduga Terima Pungli Dari Warung Makan Depan Kampus Uho

Kendari (KASTV) - Bukan lagi rahasia, tajuk oknum polisi jaga rumah makan tanpa perintah atasan di depan kampus Universitas Haluoleo sudah menjadi trending topik saat ini, dimana oknum diduga menerima Japre di tiap bulanya dari beberapa warung makan untuk menambah penghasilan. 


Sebut saja namaya BY, salah satu warga yang bertempat tinggal di depan kampus uho menyampaikan bahwa rumah-rumah makan di depan kampus, kini di jaga oleh oknum Polisi di tiap bulanya diduga menerima japre dari pemilik warung. 


Senada aktivis Sultra yang selalu bergelut dalam menyuarakan aspirasi masyarakat, Conge (samaran) menyayangkan prilaku para oknum polisi yang diduga tiap bulannya menerima tip dari warung-warung makan tersebut


"Sayang prilaku oknum polisi seperti ini, hari dan jam kerjanya sudah terhitung dan digaji negara masih saja ada dugaan menerima japre dari warung-warung makan," ucapnya 


"Adapun mereka diminta oleh pihak warung, seharunya ada perintah tugas dari atasan, apalagi sampai ada dugaan jatah bulanan, ini perlu dipertanyakan, jatah bulan itu di setor ke Pemprov, Kapolres Kota Kendari atau ke Kapolda Sultra dan bagaimana hasil bagi pajaknya, harus jelas, jika tidak, bisa jadi para oknum polisi ini di indikasikan menerima pungli," jelasnya


Saat ditanya mungkin saja keberadaan oknum polisi ini di karenakan banyaknya oknum mahasiswa dan pemuda yang sering ambil makan gratis di warung, Conge menyampaikan bahws itu bagian dari dinamika pendidikan di tanah rantau, para penimbah ilmu berkedudukan sama seperti musyafir mecari jati diri yang kemudian besar memberikan kesejahtran kepada semua umat," tegasnya 


"Kalau oknum Polisi minta makan di warung itu yang tidak jelas, karena lauk pauknya sudah dijamin negara," candanya sambil tertawa 


"Saya berharap ini menjadi perhatian Bapak Kapolda Sulawesi Tenggara, demi menjaga nama baik Polri dimata masyarakat dan menonaktifkan para oknum dari jabatanya, biar kita lihat jika label Polri sudah terlepas dari pundaknya apakah para oknum masih mendapat jatah bulanan di warung, jika tidak berarti benar label Polri menjadi landasan para oknum untuk mendapatkan japre-japre tersebut, " pintanya 


"Jika memang kehadiran para oknum ini diminta oleh pemilik-pemilik warung dan ada deal-deal bulanan,  mari kita bersatu memberikan sanksi sosial, dengan tidak ada satupun yang berbelanja ke warung mereka, karena mereka bagian dari Sumber Pungli di negara kita," tutupnya 

(redaksi)

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال