Pertahanan Sosial Lumajang:Pengelolaan Perhutanan Sosial Memikat Perhatian Internasional

Pertahanan Sosial Lumajang:Pengelolaan Perhutanan Sosial Memikat Perhatian Internasional



Lumajang (KASTV) - Kabupaten Lumajang kembali menunjukkan komitmennya dalam pengelolaan perhutanan sosial dengan memikat perhatian internasional. Pj. Bupati Lumajang, Indah Wahyuni (Bunda Yuyun), mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat, Kabupaten Lumajang akan menerima kunjungan dari tim Singapore News. Kunjungan ini dilatarbelakangi ketertarikan mereka terhadap konsep pengembangan wilayah terpadu berbasis perhutanan sosial atau Integrated Area Development (IAD) yang telah diterapkan di Lumajang.


Saat dimintai keterangan di sela kegiatannya, Sabtu (1/2/2025), Bunda Yuyun menyatakan bahwa Kabupaten Lumajang menjadi salah satu daerah pionir dalam penerapan IAD, yang mengintegrasikan pengelolaan kawasan hutan dengan sektor pangan, agroindustri, dan pariwisata.


"Keberhasilan ini menunjukkan bagaimana kolaborasi antara pemerintah daerah, kementerian, sektor swasta, dan akademisi dapat menciptakan model pembangunan yang berkelanjutan," ujar Bunda Yuyun dengan penuh optimisme.


Pada Rabu, 30 Oktober 2024 lalu, Menteri Kehutanan RI, Raja Juli Antoni, juga melakukan kunjungan kerja ke Desa Burno, Lumajang, untuk menyaksikan langsung wujud nyata kolaborasi antara berbagai pihak dalam mendorong percepatan pengelolaan perhutanan sosial. Kunjungan ini juga bertujuan untuk memperlihatkan contoh konkret penerapan IAD di tingkat lokal, yang diharapkan dapat menginspirasi daerah lain di Indonesia.


Dalam hal ini, Kabupaten Lumajang telah menunjukkan hasil yang luar biasa, dengan area pengembangan IAD seluas 4.189 hektare yang berhasil meningkatkan perekonomian daerah secara signifikan. Program IAD Kabupaten Lumajang sudah terintegrasi dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), menunjukkan adanya sinergi yang baik antara kebijakan daerah dan program nasional dalam pengelolaan perhutanan sosial.


Berdasarkan data, program IAD ini mampu memberikan dampak ekonomi yang luar biasa, dengan total omzet mencapai Rp17 miliar per tahun. Hal ini didorong oleh berbagai usaha yang dikelola oleh masyarakat, seperti usaha sapi perah, ternak rumput gajah, pisang kirana, olahan keripik, kopi, dan pemanfaatan air minum. Keberhasilan ini sekaligus membuktikan bahwa pengelolaan hutan yang baik dapat memberikan manfaat ekonomi yang besar bagi masyarakat sekitar.


Salah satu pola yang diterapkan dalam pengelolaan perhutanan sosial adalah agroforestry, di mana petani di Desa Burno memanfaatkan lahan hutan untuk menanam rumput gajah sebagai pakan ternak. Pola agrosilvopastura ini terbukti sangat menguntungkan, dengan hasil rumput gajah mencapai 1.700 ikat per hari dari lahan seluas 133 hektare. Saat ini, peternak di desa tersebut memiliki 804 ekor sapi, yang menghasilkan sekitar 5.172 liter susu sapi segar per hari.


Selain itu, IAD Kabupaten Lumajang juga mengembangkan sektor pariwisata dengan memperkuat interkoneksi wisata antar objek. Hal ini termasuk penataan rest area menuju kawasan wisata Ranu Regulo, pembangunan sarana-prasarana objek wisata di Ranu Pani, serta pengembangan beberapa fasilitas wisata lainnya seperti amphitheater di Siti Sundari dan Ranu Pani, Bumi Perkemahan Glagah Arum, dan Rumah Nggaga. Fasilitas ini semakin melengkapi potensi pariwisata yang ada di Lumajang, yang semakin dikenal luas oleh wisatawan domestik maupun internasional.


Bantuan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Pariwisata juga telah diterima untuk pembangunan destinasi wisata di Lumajang. Dengan adanya bantuan ini, diharapkan akan semakin mempercepat pengembangan sektor pariwisata yang dapat meningkatkan daya tarik wisatawan. Selain itu, sektor pariwisata yang terintegrasi dengan perhutanan sosial juga akan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, baik dalam bentuk lapangan pekerjaan maupun peningkatan kesejahteraan.


Melalui pengembangan IAD, Kabupaten Lumajang telah menunjukkan bagaimana sektor-sektor yang selama ini terpisah, seperti pertanian, peternakan, dan pariwisata, dapat digabungkan secara harmonis untuk menciptakan pembangunan yang berkelanjutan. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lainnya dalam mewujudkan kolaborasi pembangunan yang inklusif dan ramah lingkungan.


Ke depannya, Bunda Yuyun berharap kunjungan dari tim Singapore News dapat semakin memperkenalkan konsep pengembangan wilayah terpadu ini ke dunia internasional.


"Semoga Lumajang dapat menjadi contoh sukses bagi daerah lainnya dalam menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan yang berbasis pada perhutanan sosial," harap Bunda Yuyun.


Dengan segala pencapaian ini, Lumajang tidak hanya berhasil mengelola sumber daya alamnya dengan bijaksana, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa kolaborasi yang solid antar berbagai pihak dapat menghasilkan pembangunan yang tidak hanya menguntungkan, tetapi juga berkelanjutan.


Jurnalis : Diana

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال