HTW Melaporkan Perusahaan Tenaga Kerja Malaysia yang Melakukan Penipuan Kerja Online Scam Kepada PMI /TKI di Malaysia .

HTW Melaporkan Perusahaan Tenaga Kerja Malaysia yang Melakukan Penipuan Kerja Online Scam Kepada PMI /TKI di Malaysia .

Bekasi, Kasuaritv.com -Patar Sihotang, S.H.,M.H Mengatakan Bahwa Lembaga Kemanusian  Internasional Human Trafficking Watch (HTW) Melaporkan ke Kepolisian Diraja  Malaysia, Ada 22 Perusahaan  Tenaga Kerja  di Malaysia atau yang di sebut dengan Syarikat yang mempunyai label SSM Suruhanjaya Syarikat Malaysia Karena menipu dan mengekspoloitas Pekerja Migran PMI /TKI dengan Modus dapat  menyiapkan atau memperpanjang Visa Kerja ( Permit Kerja )  melalui Program Rekallbrasi Tenaga Kerja (RTK)

Sesuai dengan keterangan yang diperoleh  bahwa korbannya rata- rata PMI yang berasal dari negera Indonesia yang jumlahnya hampir Ribuan Korban , sehingga  Lembaga HTW melaporkan ke   Kantor kepolisian Malaysia  PDRM  IPD PJ Selangor D.E Malaysia  demikian disampaikan Patar Sihotang SH MH Ketua Umum HTW Pada saat konpresnsi Pers di Kantor HTW Pusat Jl Caman Raya No 7 Bekasi  dini hari Kamis 27/ 03/ 2024 

Patar Sihotang juga menjelaskan para Pemimpin Perusahaan tenaga Kerja ini memanfaatkan situasi dan kondisi  PMI /TKI yang rentan dan kebingungan untuk mendapatkan Permit atau Visa kerja atau yang memperpanjang Visa kerja sehingga dengan cara terbuka melalui Iklan atau sosial media mereka membuat pemberitaan   dengan memberikan janji dan iming iming dapat mengurus Permi atau Visa kerja di Malaysia dengan syarat antara lain menyerahkan Passport Antarabangsa dan uang biaya permit kerja antarabangsa Rm 6000 sehingga Rm10,550. Atau  Rp 20 Juta. sampai Rp 30 Juta Akibat penipuan yang di lakukan Perusahaan tenaga kerja ini 

"Banyak PMI / TKI mengalami kerugian  dan banyak juga yang di tanggap Imigrasi Malaysia karena  Tuduhan Tidak memiliki  Permit atau Visa kerja lewat modus operandi yang dilakukan oleh mereka perusahaan yang tidak bertanggung jawab," tuturnya.

Dewi Kholifah Ketua Perwakilan HTW Malaysia menyampaikan bahwa Banyak PMI/TKI  yang menjadi korban dari majikan syarikat tersebut. Dan Banyak  PMI / TKA yang di tahan dan di tuduh di bawah kesalahan Dokumen yang itu tidak memiliki ijin tinggal Resmi.

Menurut Patar modusnya Pekerja migran sudah memenuhi syarat syarat yang di peruntukan / di serukan oleh Kerajaan Malaysia. Salah satunya mendaftarkan diri ke program RTK melalui Majikan Syarikat. Dan pekerja migran/ PMI telah memenuhi syarat syarat dari majikan syarikat yaitu membayar Enam Ribu Ringgit hingga Sampai SSepuluh Ribu Ringgit. tidak sampai disitu saja bahkan Syarikat Projek RTK yang menjanjikan permit kerja ke PMI tetapi gagal di tunaikan. Sehingga ramai PMI yang di tahan oleh Pihak Berwajib Malaysia dan seterusnya di penjara kesalahan Dukomen.

Sedangkan Paspor Antarabangsa Milik PMI berada di simpan Majikan syarikat Prok Rekalibrasi Tenaga Kerja (RTK)  bersama sejumlah Warganya hingga 9000Rm  ( Sembilan Ribu Ringgit) lebih.

Melalui Lembaga Human Trafficking Watch mengucapkan Terima kasih dan apresiasi PDRM Polis Diraja Malaysia khususnya yang bertugas di IPD PJ Selangor D.E. yang telah menerima laporan HTW   dari korban  12 ORANG PMI membuat laporan Polis, yang menjadi Korban SCAM SYARIKAT PROJEK RTK 2.0. Korban sebenarnya hampir 2000 orang PMI. pembuatan Laporan  Polisi  bertahap dan akan di sambung pada awal bulan November 2024 ke 15 lokasi IPD antara Kuala Lumpur, Selangor, Johor Bahru, Pahang, Perak, Kedah.

HTW tidak segan segan untuk melaporkan dan menyikapi terkait dengan modus operandi scam Syarikat projek RTK REKALIBRASI TENAGA KERJA ke muka pengadilan jika gagal memberi kerjasama samanya secara kekeluargaan yaitu mengembalikan Paspor Antarabangsa RI dan sejumlah uang yangv telah di Ambil oleh Scam syarikat projek RTK 2.0, Dewi Kholifah perwakilan Human Trafficking Watch (HTW) yang berada di Malaysia juga bagian dari perwakilan masyarakat Indonesia yang menjadi TKI di Malaysia.

"Tentunya saudara saudara ku sebangsa dan setanah air, Jika ada yang hendak Fight atau melawan / menentang ke Mahkamah terlalu kecil telapak tangan aku tadahkan, sebaliknya jika hendak selepas di luar Mahkamah, Terpulang ke pihak Lawan, yaitu Syarikat/ Company projek RTK 2.0 yang menawarkan Hikmat pembuatan permit kerja melalui syarikatnya. Saya yakin Undang Undang Negara yang adil tidak pernah memilih Bulu atau pangkat dan kedudukan atau status kewarganegaraan," Urai Dewi Kolifah.


Dewi Kolifah yang  mewakili Lembaga Human Trafficking Watch di negara Malaysia bahkan mewakili ribuan PMI bahkan ratusan ribu PMI yang menjadi korban Syarikat Projek RTK 2.0 bekerja maksimal dan profesional dan menuntut sesuai Dasar Undang Undang Negara seperti 

1: Paspor RI Antarabangsa, 2: Sejumlah Uang yang telah di ambil oleh syarikat projek RTK 2.0 dikembalikan segera ke Pemiliknya (PMI)Dan sebagainya Korban/ Mangsa yang sedang menjalani Hukuman penjara atau berada di dalam Tahanan Pihak berwajib Malaysia.

Tidak sampai disitu saja Lembaga HTW juga Menuntut Pemilik syarikat bertanggungjawab sepenuhnya menguruskan dengan Segara di Deportasi pulang Mandiri. Karena kesalahan dari pihak Syarikat yang Menahan Paspor RI Antarabangsa dan sejumlah Uang milik Mangsa / korban sehingga Korban di jadikan Korban dengan pertuduhan PATI pendatang asing tanpa izin. Seharusnya Pihak syarikat/ company yang di tahan di penjarakan. Bukan sebaliknya ini malah yang di tahan hanya korban.

"Bahwa Program  Rekalibrasi  Tenaga  Kerja  merupakan  suatu  program  khas  untuk  meregularisasikan  PATI  di  negara  ini  sebagai  pekerja  asing  yang sah digajikan oleh majikan yang layak tertakluk kepada syarat-syarat   ketat   yang   diputuskan   oleh   Kerajaan   melalui   Jabatan   Imigresen Malaysia (JIM) dan Kementerian Dalam Negeri (KDN)," Jelas Dewi Kolifah secara detail.

Lebih lanjut Dewi Kolifah mengatakan bahwa yang layak menyertai Program ini?KELAYAKAN MAJIKANi. Hanya majikan yang sah daripada sektor Perkilangan, Pembinaan, Pertanian,Perladangan, Perlombongan dan Pengkuarian. Pengawal  Keselamatan  (warganegara  Nepal  (lelaki),  Pembantu Rumah Asing (PRA) dan Perkhidmatan;ii. Sub  Sektor  Perkhidmatan  seperti -   Restoran,Pembersihan  &  Pencucian, Borong dan Buncit, pengendalian Kargo, SPA, Refleksologi,  Kedi  (Lelaki),  Hotel,  Resort di  Pulau  Peranginan, Dobi, Logam/Barang Lusuh dan Gudang Darat;iii.    Sektor Beku adalah – Perniagaan  Tekstil,  Tukang  Emas,  Tukang  Gunting Rambut, Rumah Kebajikan dan Kitar Semula; iv.     Tertakluk  kepada  kuota  yang  diluluskan  oleh  Jabatan  Imigresen  Malaysia  dan  Kementerian  Dalam  Negeri  (KDN) untuk Pengawal Keselamatan.

Pembayaran Resmi Rekalibrasi  dikenakanRM 1,500.00 setiap pekerja asinga.Pemeriksaan FOMEMA Pemeriksaan FOMEMA (Foreign Workers Medical Examination) adalah pemeriksaan kesehatan wajib bagi pekerja asing di Malaysia, bertujuan memastikan mereka sehat dan layak bekerja, dengan biaya ditanggung majikan. Demikian juga pembayaran Levi ,LEVY adalah pajak yang harus dibayar oleh majikan karena telah mempekerjakan pekerja asing .Sektor Perkilangan, Pembinaan,Perlombongan & Pengkuarian, Pengawal Keselamatan, dan Perkhidmatan;RM 1,850.00 i.   Sektor Perladangan dan PertanianRM 640.00c.  PLKS RM 60.00; d.    Proses RM 125.00.

Bahwa akibat Tindakan Penipuan dan bujuk Rayu para pengusaha tenaga kerja ini, telah memberikan janji palsu kepada calon tenaga kerja atau yang mau memperpanjang visa kerja yang akibatnya menarik dan memberikan kesempatan kepada Putra putri Bangsa Indonesia  berlomba lomba menjadi korban sapi perahan  Para Perusahaan tenaga kerja yang tidak bertanggung jaawab dan sapi perahan oknum aparat imigrasi dan oknum kepolisian yang nakal.

Patar Sihotang Menghimbau kepada Putra Putri indonesia agar tidak cepat percaya atas bujuk rayu dan tipu muslihat  calo tenaga kerja maupun mafia perdagangan orang . untuk menghindari korban tindak pidana perdagangan orang .

Patar Sihotang, S.H., M.H menyatakan setelah mencermati Permasalahan Penipuan yang di lakukan oleh  Perusahaan tenaga Kerja Malaysia yang melakukan penipuan terhadap PMI /TKI dari Indonesia ,Kami akan mengirim surat kepada Presiden dan Menteri Luar negeri Indonesia agar Membuat surat kepada Perdana Menteri Malaysia  agar menertibkan dan mengawasi kinerja Perusahaan  tenaga kerja yang sering melakukan Penipuan kepada PMI /TKI dan agar di buat kerja sama untuk melakukan Patroli Bersama di selat malaka  untuk mencegah terjadinya   PMI /TKI Non Prosedural /illegal  .karena selama ini para PMI /TKI selalu melalui jalur gelap dengan menggunakan  kapal tongkang melalui pelabuhan jalur tikus  yang sangat rawan kecelakaan antara lain tenggelam .




www.pemantauperdaganganmanusia.com


Jakarta 27 /03/2025

HUMAN TRAFFICKING WATCH HTW 


Patar Sihotang, S.H.,.M.

Wa 082113185141 

Dewi Kolifah Ketua HTW Malaysia 

060 136055999


Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال