Oleh Shamsi Ali Al-Kajangi
Ketika melihat lebih dekat masalah-masalah yang dihadapi oleh dunia Islam saat ini, kita dapat menyimpulkan bahwa akar masalahnya seringkali berasal dari dalam diri umat Islam itu sendiri. Dunia Islam tampaknya telah terjebak dalam pola pikir yang membuatnya rela bersujud kepada negara-negara yang dianggap kuat, termasuk Amerika.
Dalam khutbah Jumat saya di Masjid Al-Hikmah, New York, saya mengutip sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud, yang menyampaikan pesan penting tentang kondisi umat Islam di masa depan. Hadits tersebut menyatakan:
عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يُوشِكُ الْأُمَمُ أَنْ تَتَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَتَدَاعَى الْأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا قَالُوا أَوَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ قَالَ بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ وَلَيَنْزَعَنَّ اللَّهُ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمْ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِي قُلُوبِكُمْ الْوَهَنَ قَالَ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْوَهَنُ قَالَ حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ
"Bangsa-bangsa akan segera bersekongkol untuk menyerang kalian seperti orang-orang yang bersekongkol untuk menyantap makanan dari sebuah nampan." Para sahabat bertanya, "Apakah karena kami sedikit pada hari itu?" Beliau menjawab, "Bahkan kalian pada hari itu banyak, tetapi kalian seperti buih di atas air. Allah akan menghilangkan rasa takut dari hati musuh-musuh kalian terhadap kalian, dan Allah akan menanamkan kelemahan dalam hati kalian." Seseorang bertanya, "Wahai Rasulullah, apa kelemahan itu?" Beliau menjawab, "Cinta dunia dan benci mati."
Hadits ini menyampaikan tujuh poin penting yang menggambarkan realita umat Islam saat ini:
1. Bangsa-bangsa berkolaborasi (tatadaa’a) untuk menyerangmu.
Dunia saat ini menyaksikan berbagai kekuatan global yang bersekongkol untuk menguasai umat Islam.
2. Dunia Islam penuh dengan sumber daya alam (qish’ah) yang berlimpah.
Kekayaan alam seperti minyak, gas, dan mineral lainnya menjadi incaran “akalah” (bangsa-bangsa lain).
3. Umat hari ini sangat besar jumlahnya (katsiir).
Umat Islam adalah komunitas agama terbesar di dunia, dengan hampir 2 miliar manusia.
4. Umat bagaikan buih (ghutsaa).
Umat Islam saat ini kehilangan arah dan nilai, bergerak mengikuti arus kepentingan dunia.
5. Musuh-musuh tidak memiliki rasa takut (mahaabah) terhadap umat.
Musuh-musuh umat Islam telah mengetahui kelemahan umat ini dan tidak lagi takut terhadap mereka.
6. Allah tanamkan "wahan" dalam hatimu. Wahan atau kelemahan ini disebabkan oleh sikap umat itu sendiri, yang disebabkan oleh cinta dunia dan takut mati.
7. Cinta dunia dan benci mati.
Kelemahan ini menjadikan umat memiliki rasa dan sikap wahan, yaitu perasaan lemah, hina, tidak berdaya, dan merasa terkalahkan.
Mental terhinakan dan terkalahkan ini menjadikan umat melakukan apa keinginan tuan-tuan mereka, tanpa berpikir kritis. Maka, jihad diperbolehkan bahkan dimotivasi di Afghanistan, Amerika bahkan membantu umat Islam Bosnia, tapi kita malah ikut keinginan Trump mengevakuasi orang-orang Palestina dari Gaza. Ini adalah satu contoh nyata bagaimana umat Islam saat ini terjebak dalam pola pikir yang keliru.
Karenanya umat ini perlu melakukan introspeksi dan mengoreksi pola pikir kita untuk menjadi umat yang kuat dan berdaya. Dengan memahami hadits ini dan merefleksikan diri, kita dapat menemukan jalan untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh dunia Islam saat ini.
Dan salah satunya yang terpenting saat ini adalah upaya membantu mengakhiri penderitaan yang dialami oleh bangsa Palestina sejak hampir 80 tahun yang lalu.
Tapi yang harus umat ini lakukan untuk secara efektif mampu melakukan itu? (Catatan lanjut…).
Ringkasan Khutbah di Masjid Al-Hikmah New York, 11 April 2025