Sidoarjo, Kasuaritv.com - Setelah Jenazah Masjid Zatmo Setyo (31) yang akrab disapa Majid tiba di rumah duka dan telah dimakamkankan Jumat dini hari pukul 01.30 WIB, tangis keluarga dan kerabat kembali pecah dan menyayat hati. Mengingat harus kehilangan orang yang di cintai dalam tragedi yang memilukan akibat dari tanah longsor di Cangar, Mojokerto. Dengan di iringi kalimat tahlil ketika mobil ambulan datang membawa korban yang lain kerumah Duka di Di Dusun Pasegan, Desa Kloposepuluh, Kec Sukodono, Sidoarjo
Tepat pukul 19.50 WIB dengan dikawal foreraider Polres Batu sebanyak enam mobil ambulance yang mengangkut 6 peti jenasah yang merupakan satu keluarga tiba di rumah duka, yang diberangkatkan dari RS Bhayangkara Hasta Brata kota Batu, sekitar pukul 17.00 WIB.
Keenam korban yang merupakan keluarga yang menjadi korban tanah longsor di kawasan hutan Cangar Kab. Batu ini, yang Jenazahnya sudah di sucikan di rumah sakit antara lain H. Wahyudi (65) ayahnya Majid, Hj. Jainah (60) ibunya Majid, Saudah (60) ibu mertua Majid, Rani Anggraeni (28) istri Majid dan kedua anaknya bernama Syahrul Nugroho Rangga Setiawan (6) dan Putri Qiana Ramadhania (2). Sedangkan Majid, merupakan anak keempat atau Ragil pasangan H. Wahyudi dan Hj. Jainah. Dari enam jenazah korban yang datang beriringan, 5 korban diserahterimakan di rumah duka jalan Dusun Pasegan, Kloposepuluh, dan sementara satu jenazah yakni Saudah diserahterimakan di rumah dukanya di Desa Suruh, Kec. Sukodono dengan jarak sekitar dua kilo meter dari Desa Kloposepuluh.
Di rumah Majid, tangis duka keluarga makin histeris saat lima peti jenazah diturunkan dari ambulance dan ditempatkan di pelataran rumah sebelum diberangkatkan ke Masjid Baitul Maghfirah untuk di Shalati yang bersebelahan dengan Makam Islam Dusun Pasegan, Desa Kloposepuluh.
Untuk di ketahui Tragedi peristiwa tanah longsor yang terjadi Kamis jelang siang kemarin, sangat mengejutkan keluarga dan kerabatnya. Sudio Husodo anak pertama atau anak sulung pasangan korban H. Wahyudi dan Hj. Jainah menceritakan, rombongan sekeluarga satu mobil Innova Reborn warna Biru Metalik dengan No. Pol. L 1217 NT sebelum berangkat silaturahim ke sanak saudara di Desa Masangan Wetan, Sukodono dan tujuan ke Batu Malang telah ada firasat dengan ditandai beberapa kejadian. Sehari sebelum berangkat, tidak seperti biasanya Majid tiba – tiba jadi pendiam ketika diajak bicara keluarga dan kerabatnya, padahal tidak ada masalah apapun yang dialami rumah tangga Majid mengingat semuanya baik – baik saja.
“Adik saya tiba – tiba pendiam sering dengan tatapan kosong. Kami semuanya disini tinggal serumah bersama orang tua dan keluarga adik bungsu, sedangkan keluarga adik saya perempuan yang nomer dua tinggal di Nganjuk, dan keluarga adik saya perempuan yang nomer tiga tinggal di Desa Ciro Sidoarjo. Kami yang serumah mengerti betul suasana keluarga besar kami penuh keakraban, padahal sama sekali tidak ada masalah apapun semunya baik – baik saja,” cerita Dio sapaan akrab Sudio. Lebih lanjut Sudio mengatakan berdasarkan tradisi lebaran Tahun -tahun sebelumnya, keluarganya selalu ikut dan bawa mobil sendiri kalau berlebaran di rumah sanak saudaranya, entah saat kemarin itu keluarganya tidak mempunyai firasat apa -apa dan tidak ikut dalam rombongan tersebut.
"Biasanya setiap tahun lebaran saya selalu ikut dalam rombongan dan bawa kendaraan sendiri, cuma kemarin tidak ikut rombongan hanya karena pertimbangan dan kepikiran dengan ternak dibelakang rumah, kalau semuanya ikut nanti siapa yang mengasih makan ternak,"jelas Dio.
Kejadian lainnya yang kemungkinan sebagai firasat pertanda, yaitu kamis pagi sebelum berangkat Majid yang membeli parfum baru saat disemprotkan ke badannya tiba – tiba tombol spray-nya macet menyemprot trus menerus.
“Parfum yang baru dibeli adik saat disemprotkan di badannya tiba – tiba tombolnya macet dan terus menyemprot. Karena macet, adik keluar kamarnya kemudian terus menyemprotkan parfumnya di kamar mandi, di dapur, smpai di ruang tamu sampai habis isi parfumnya. Seisi rumah jadi bau aroma wangi,” pungkas Dio pada hari Jumat pagi yang masih diselimuti duka menunggu kabar nasib enam keluarganya yang belum ditemukan.
Tampak pejabat yang turut hadir takziah di rumah duka malam itu, dari rombongan Dinas Sosial Prov. Jatim, Kombes. Pol. Christian Tobing Kapolresta Sudoarjo, serta Sumardi Kepala Desa Kloposepuluh. Sedangkan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Sidoarjo Subandi, rencananya hadir takziah pada Sabtu pagi ini sekitar pukul 10.00 WIB.
Malam itu juga sekitar pukul 20.30 WIB, usai di Shalati ke enam peti jenazah sekeluarga korban tanah longsor di Cangar, disemayamkan di dusunnya masing – masing. 5 korban dikebumikan di Pemakaman Islam yang sama dengan Majid di Dusun Pasegan, Desa Kloposepuluh, dan peti jenazah satunya sudah dikebumikan di Pemakaman Islam di Desa Suruh, Kec. Sukodono, Sidoarjo.