Negara Jangan Hanya Hadir di Spanduk, Tapi Absen Saat Warga Menderita

Negara Jangan Hanya Hadir di Spanduk, Tapi Absen Saat Warga Menderita



Lampung (KASTV)- Tutik bukan satu-satunya, tapi dia menjadi simbol dari banyaknya warga pra-sejahtera yang dipaksa berjuang sendirian menghadapi sakit, kemiskinan, dan birokrasi yang lamban. Di tengah janji-janji pelayanan publik dan jargon "kesejahteraan untuk semua", realitas di lapangan menunjukkan sebaliknya: negara sering kali tidak hadir saat dibutuhkan.


Sebagai relawan, saya tidak meminta banyak. Hanya satu hal: hadir dan tanggaplah saat rakyat memanggil. Jangan jadikan kemiskinan dan sakit sebagai ujian kesabaran warga miskin. Mereka bukan objek belas kasihan, mereka adalah pemilik sah negeri ini, sebagaimana dijamin oleh konstitusi.


Apakah pemerintah kabupaten menunggu laporan resmi, atau angka kematian, sebelum mengambil tindakan? Apakah empati harus menunggu surat edaran?


Perangkat desa sudah berupaya semampunya, tapi mereka butuh dukungan konkret dari atas: dari kecamatan, dinas, dan bupati. Jangan limpahkan semua beban ke relawan dan masyarakat sipil.


Jika pemerintah diam, maka suara rakyat harus lebih keras.
Bantu kami menyelamatkan Tutik, bantu kami menjaga harapan yang tersisa.


Salurkan bantuan Anda melalui:
Donasi Kemanusiaan
Rekening BRI 570401026057533
a.n. Rina Widya Ramadhani
(Relawan Kemanusiaan).
Hari ini kita bantu Tutik. Besok, mungkin giliran tetangga kita. Mari buktikan bahwa kemanusiaan tidak boleh menunggu birokrasi.      (Tim)
Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال