Opini oleh Risdiana Wiryatni *)
Dalam sebuah organisasi/perusahaan, kepercayaan dari anggota team merupakan modal penting dalam membangun sinergi untuk mewujudkan visi misi organisasi. Seringkali seorang pemimpin dalam perusahaan kehilangan kepercayaan dari team, rekan kerja dan anak buahnya sehingga sulit untuk mendapatkan komitmen mereka untuk melakukan pekerjaan yang diminta.
Dari sisi anggota team, sering kali mengeluhkan atas kompetensi atasannya, ketidaktegasan atasan, karakter atasan yang kurang kuat, sering berubahnya strategi atau tidak komit dengan apa yang diucapkannya.
Seorang Leaders harus memiliki sikap, karakter dan kompetensi sebagai seorang Leaders sehingga mampu menciptakan suasana kerja yang positif serta saling mendukung. Leadership skill sangatlah mutlak mereka miliki agar bisa menarik komitmen dari anggota teamnya.
Dalam konteks bisnis berjaring (jaringan bisnis), trust (kepercayaan) dan komitmen adalah dua aspek penting yang saling terkait dan saling mendukung. Trust merupakan fondasi, sedangkan komitmen adalah tindakan nyata yang mempraktekkan kepercayaan tersebut. Kepercayaan membangun hubungan yang kuat, sementara komitmen memastikan hubungan itu berjalan sesuai harapan dan tujuan bersama.
seorang pemimpin harus membangun trust (kepercayaan) dan menunjukkan komitmen. Trust diciptakan melalui integritas, transparansi, dan konsistensi dalam tindakan, sehingga tim dan pemangku kepentingan merasa yakin.
Komitmen tercermin dari dedikasi pemimpin terhadap visi, misi, dan tanggung jawab, serta keteguhan dalam menghadapi tantangan. Keduanya saling memperkuat: kepercayaan mendorong kerja sama, sementara komitmen menjaga momentum dan loyalitas. Tanpa keduanya, kepemimpinan sulit efektif.
Pemimpin yang tegas, berintegritas dan berkomitmen dapat memberikan arah yang jelas, membangun kepercayaan, dan mendorong tim untuk mencapai tujuan. Tegas berarti membuat keputusan dengan keyakinan, sementara komitmen menunjukkan dedikasi pada visi dan tanggung jawab. Namun, penting juga untuk menyeimbangkan ketegasan dengan empati agar tidak terkesan otoriter.
Kepercayaan adalah keyakinan bahwa pihak lain akan bertindak sesuai dengan komitmen dan harapan yang telah disepakati. Dalam bisnis berjaring, trust penting karena Kepercayaan menciptakan rasa aman dan nyaman dalam berinteraksi, sehingga hubungan antar anggota jaringan menjadi lebih erat. Sebaliknya, kalau seorang pemimpin tidak memiliki trust dan komitmen terhadap apa yang telah disepakati, bisa dipastikan tipe pemimpin seperti ini tidak akan mendapat kepercayaan dari pihak lain sebagai mitra.
Ketika ada kepercayaan, anggota jaringan lebih bersedia berbagi informasi, ide, dan sumber daya, sehingga kolaborasi menjadi lebih efektif. Kepercayaan memungkinkan anggota jaringan untuk mengambil risiko dan mencoba hal-hal baru tanpa takut gagal, sehingga mendorong inovasi.
Jaringan yang dikenal memiliki kepercayaan yang tinggi akan memiliki reputasi yang baik, yang dapat menarik lebih banyak anggota dan pelanggan.
Kepercayaan kepemimpinan menciptakan landasan yang stabil bagi karyawan dan organisasi mereka untuk fleksibel, beradaptasi, dan berkembang di masa perubahan berkelanjutan.
Perilaku yang membangun kepercayaan adalah perilaku yang mengelola perubahan. Membangun kepercayaan membantu tim menghadapi ketidakpastian, tetap berkomitmen untuk mengelola ketidakpastian dengan percaya diri, dan menerima perubahan sebagai kesempatan untuk belajar, tumbuh, dan bekerja sama dengan baik.
Pemimpin tanpa trust dan komitmen cenderung melemahkan kepercayaan tim, mengurangi motivasi, dan menciptakan ketidakstabilan. Ini dapat mengganggu kolaborasi, menurunkan produktivitas, dan akhirnya merusak perusahaan. Kepemimpinan yang efektif membutuhkan integritas dan dedikasi untuk membangun budaya kerja yang kuat.
Jangan jadi pemimpin mencla-mencle, berilah contoh bagaimana membangun kepercayaan dan komitmen sehingga tidak mengecewakan mitra bisnis.
*) Risdiana Wiryatni, CEO Kinerja Group